Dalam Lelaku Ngilmu

Dalam lelaku ngilmu apa yang kamu cari? Kalau yang kamu cari ilmu ini itu buat apa seperti itu, manfaatnya apa untuk kamu? Buat menolong orang lain? ingat resiko mengobati orang lain itu sangatlah besar dan pada kenyataannya ilmu ini itu jarang digunakan di keseharian. Menurutku ilmu itu yang terpenting diterapkan di keseharian kita agar menjadi ilmu yang bermanfaat. Kalau tujuanmu lelaku ngilmu itu Ma'rifatullah itu bagus, namun orang Ma'rifatullah itu tidak mudah. Bisa jadi kita diuji oleh Allah SWT sangat berat seperti dibanting dalam kehidupan kita baru kemudian Allah SWT menghendaki kita Ma'rifatullah. Ingatlah orang Ma'rifatullah itu atas kehendak Allah SWT bukan karena dzikir, wiridan, puasa kita. Orang yang telah mencapai Ma'rifatullah itu tiada tandanya. Mungkin kamu bertanya Ma'rifatullah itu seperti apa? Hanya orang Ma'rifatullah yang paham, disini aku tidak bisa menjelaskannya karena itu rahasia. Ingin Ma'rifatullah ya harus masuk thoriqot. Namun masuk thoriqot itu bagaimana ya jika kita salah milih thoriqot tepatnya milih guru Mursyid bisa jadi kita tersesat di jalan. Ingat Imam Al-Ghazali mengatakan, “Menemukan Guru Mursyid itu lebih mudah menemukan sebatang jarum yang disembunyikan di padang pasir yang gelap gulita”.

Dalam lelaku ngilmu jangan mencari jati diri logikanya dirimu ya sejatinya kamu bukan rekreasi ini itu. Kalau soal roh itu urusan Tuhan kita hanya diberi tahu sedikit oleh karena itu jaga batasan dirimu. Sebagai hamba Allah SWT benar-benarlah menghamba kepada Allah SWT jangan malah ngaku ini itu. Ingat Nabi terakhir yakni Nabi Muhammad SAW dan ingatlah juga zaman wali di Indonesia itu zamannya Walisongo. Kalau saat ini tidak ada yang namanya wali.

Perihal kemunculan Imam Mahdi kita tidak tau kapan namun yang pasti sudah jelas di Al-Hadits bahwa ciri-ciri Imam Mahdi seperti ini itu dan Iman Mahdi itu ahli bait insyaallah kelak di Arab sana bukan di lainnya. Dan ketahuilah sebelum Imam Mahdi muncul, dunia ini dikuasai oleh Dajjal Al-Masih. Ciri-ciri Dajjal Al-Masih ada di Al-Qur'an dan Al-Hadits. Sebelumnya Dajjal Al-Masih muncul, muncullah Dajjal-Dajjal kecil totalnya hampir mencapai 30 orang yang mana sifatnya seperti Dajjal Al-Masih, Dajjal-Dajjal kecil adalah para pendusta yang banyak membuat kedustaan dalam agama yang mana menyesatkan umat manusia. Bisa jadi hari ini tepat saya menulis kalimat ini Dajjal kecil sudah muncul namun kita tidak tau pasti Dajjal kecil tersebut siapa yang pasti sifatnya seperti Dajjal Al-Masih.

Dalam lelaku ngilmu pedoman utama kita Al-Qur'an dan Al-Hadits jika tidak sesuai dengan keduanya mending tinggalkan saja biar tidak tersesat di jalan. Lelaku ngilmu itu kita membuktikan dengan mata kepala sendiri bukan hanya katanya guru dan orang-orang lainnya perihal ini itu sehingga dengan pembuktian tersebut keimanan kita bertambah tebal.

Dalam lelaku ngilmu harus tau batasan diri dalam arti batasan pikiran kita ini. Jangan berpikir terlalu lebih, karena sesuatu yang diluar nalar manusia merupakan Kuasa Allah SWT. Jika kita berpikir terlalu jauh melebihi batasan pikiran ini kita akan menjadi ateis yang mana tidak akan mempercayai adanya Tuhan tentunya hal itu bisa dikatakan kita tersesat di jalan.

Dan juga jangan menerjemahkan Al-Qur'an hanya dengan pikiran kita saja. Karena Al-Qur'an itu ada asbabun nuzulnya lebih baik kita memahami makna kandungan Al-Qur'an berdasarkan tafsir Al-Qur'an. Memang dijelaskan di Al-Qur'an kita harus berpikir, menggunakan akal sehat kita dalam segala hal namun untuk menerjemahkan Al-Qur'an tidak bisa dengan logika kita saja. Jika kita menerjemahkan Al-Qur'an dengan logika pada akhirnya kita akan tersesat di jalan.

Dalam lelaku ngilmu jangan merasa berilmu sungguh kita tidak ada apa-apa dengan bangsa lelembut. Ketahuilah bangsa lelembut sampai tingkat Iblis itu sangat berilmu jadi jangan pernah sok berilmu dengan beradu dengan mereka. Bisa jadi kita malah yang digoda masuk perangkap mereka, masuk lingkaran bangsa lelembut tersebut dan pada akhirnya kita akan tersesat di jalan.

Dalam lelaku ngilmu jangan dahulukan nafsu karena bangsa lelembut yang kebanyakan menggoda orang lelaku itu biasanya jenis perempuan yang sering itu jenis Blorong yang mana sungguh cantik jelita bisa berubah wujud apa saja. Bisa jadi bangsa lelembut tersebut menampakkan diri bugil untuk merangsang kita. Bisa jadi juga mempengaruhi kemaluan kita yang pada akhirnya akan merangsang nafsu syahwat kita. Tujuannya bangsa lelembut tersebut agar kita bergaul dengan mereka dan pada akhirnya menyesatkan kita. Dalam lelaku ngilmu kendalikan nafsumu dengan berpuasa sunnah. Kalau soal mempertajam penglihatan indra keenam caranya yakni melekan atau kita tidur larut malam terus-terusan.

Dalam lelaku ngilmu kita tidak perlu khodam ini itu terpenting kita meminta kepada Tuhan, meminta apa yang kita inginkan maupun meminta perlindungan. Kalau kamu menggunakan akik karena khodam bisa dikatakan insyaallah kamu syirik karena mengandalkan khodam. Kalau kamu menggunakan akik untuk aksesoris itu diperbolehkan.

Jangan lelaku ngilmu lalu tidak sholat. Jika itu terjadi bisa dipastikan kamu tersesat di jalan. Perkuat tauhid kita, jangan sampai tinggalkan sholat 5 waktu. Karena dengan sholat dapat menghapus dosa kita, dengan sholat makhluk halus yang ada di tubuh kita akan pergi dengan sendirinya dan ketahuilah amalan yang pertama yang akan dihisab kelak di akhirat adalah sholat.

Dalam lelaku ngilmu tidak perlu belajar ilmu aneh-aneh entah itu pelet, santet dan lainnya karena hal itu sangat berbahaya. Pada akhirnya kita yang akan rugi dengan sendirinya rugi dunia akhirat, tidak ada untungnya sama sekali ilmu seperti itu. Menuntut ilmu itu terpenting ilmu selamat dunia dan akhirat.

Dalam lelaku ngilmu jangan sering pergi ke makam-makam, kalau dipikir kita ke makam cari apa? Kalau niat ziarah mendoakan orang yang meninggal itu bagus. Namun kalau niat mencari sesuatu entah itu akik, keris dan lain sebagainya itu yang tidak bagus. Ingatlah di makam apalagi makam keramat itu biasanya ada bangsa lelembut yang menggoda, menyesatkan kita, bangsa lelembut tersebut kadang menyerupai wali dan lainnya tujuannya pada akhirnya menyesatkan kita. Dalam lelaku ngilmu jangan pergi ke tempat-tempat keramat "tempat danyang", dayang merupakan penguasa bangsa lelembut jenis jin tingkat dusun insyaallah positif namun buat apa pergi ke tempat seperti itu. Apa yang kamu cari? Manfaatnya apa? Coba pikir?

Dalam lelaku ngilmu jika kita ingin bertemu dengan Nabi Khidir AS itu sangat bagus namun tujuan ketemu Nabi Khidir AS itu apa dulu? Kalau tujuan kita ingin minta doa selamat dunia dan akhirat itu sangatlah bagus. Karena kita hidup di dunia terpenting bisa selamat di dunia dan akhirat. Buat apa memiliki segalanya, memiliki ilmu ini itu, memiliki apa saja berkaitan dengan dunia seisinya namun tidak selamat di dunia maupun akhirat. Seperti itu tidak ada gunanya sama sekali. Memang kalau kita ingin bertemu dengan Nabi Khidir AS itu butuh tirakat, berbagi macam tirakat tergantung keilmuan Sang Guru. Tanda Nabi Khidir AS yakni kedua jempol jarinya Nabi Khidir AS tidak bertulang.

Dalam lelaku ngilmu tidak menuntut kemungkinan kita tersesat di jalan. Jika terjadi demikian janganlah berputus asa atas Rahmat Allah SWT, bertobatlah dan perbaiki lelaku kita sebelum ajal menjemput kita. "Aku lihat dosa-dosaku seakan begitu besar. Tapi saat kusandingkan dengan ampunan-Mu, ternyata ampunan-Mu jauh lebih besar." (Imam Syafi'i)

Banyak kejadian di tengah masyarakat orang yang melakukan lelaku ngilmu tidak kuat menjadi gila. Hal itu karena banyak bangsa lelembut ditubuhnya atau yang mengganggunya. Penanganan yang terbaik menangani orang yang seperti itu yakni caranya dibawa pergi ke dokter spesialis syaraf karena syaraf-syarafnya orang tersebut rusak, dikendalikan oleh bangsa lelembut yang berada di tubuhnya sehingga hilang akal sehatnya. Jika orang tersebut berangsur membaik sarankan untuk sholat tepat waktu dan lima waktu utamakan sholat berjamaah Masjid insyaallah perlahan akan sembuh. Memang hal itu tidak instan, membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kondisinya.

Menurutku dalam menuntut ilmu terpenting itu menjadi hafidz Al-Qur'an karena Al-Qur'an itu sebagai pedoman hidup kita sehingga harapannya perilaku kita sesuai dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an juga bisa memberikan syafaat kelak kita di akhirat. "Jangan tertipu oleh orang yang membaca Al-Qur'an. Tapi lihatlah kepada mereka orang yang perilakunya senantiasa sesuai dengan Al-Qur'an." (Umar bin Khattab)

Komentar

Postingan Populer